Penny Tomlin Circus Wagon (PTCW) meluncurkan mini album (EP) ketiganya, yaitu Fenomena Fenomenal. Sebelumnya, juga di tahun 2023, band sirkus ini mengeluarkan dua single yang berjudul Pesta Langit ke-7 dan Sakit Jiwa.
Masih setia dengan formasi awal ketika band ini dibentuk tahun 2019, PTCW digawangi Topaz Aditia serta Adikara Banu. Peran keduanya sangat dinamis dan saling mengisi. Terlebih melalui EP Fenomena Fenomenal ini, PTCW ingin mengembalikan aliran musik karyanya ke jalur alternative rock, setelah sempat menjalani proses eksplorasi cross-genre pada beberapa rilisan terdahulu.
Ada alasan unik di balik pemilihan nama EP PTCW kali ini. “Fenomena Fenomenal adalah realisasi dari pola pikir manusia dalam dimensi media sosial yang penuh fabrikasi, ilusi, dan delusi,” ujar Topaz. Lagu-lagu di dalamnya pun memang sangat menggambarkan fenomena di media sosial seperti yang dimaksud.
PTCW menghadirkan lima lagu dalam Fenomena Fenomenal, yaitu Tak Mungkin Kusesali Pernah Tinggalkanmu dalam dua versi (elektrik dan akustik), Sendal Jepit, Sangdiva, dan Median. Prosesnya pun bisa dikatakan tak sebentar. Sebab, lagu Tak Mungkin Kusesali Pernah Tinggalkanmu saja ternyata ditulis tahun 2018 oleh Topaz, bahkan sebelum PTCW terbentuk. Sementara itu, Sendal Jepit dan Sang Diva ditulis setahun kemudian, yaitu pada 2019. Namun dibandingkan semuanya, lagu Median-lah yang sudah tersimpan paling lama, karena diciptakan tahun 2003.
Semua lagu tersebut memang disimpan untuk dirilis di kemudian hari. Selanjutnya, proses mixing dan mastering dilanjutkan pada 2023 hingga akhirnya PTCW meluncurkan Fenomena Fenomenal. Topaz pun mengisahkan cerita di balik masing-masing lagu dalam EP ini.
Sendal Jepit menarasikan pertemuan pertama seorang pria dengan wanita yang sudah didekatinya berbulan-bulan. Sang pria datang lebih dulu di sebuah coffee shop, disusul sang wanita. Mereka berbincang dalam suasana yang agak canggung. Ada sayup-sayup musik latar dari skena indie di kedai kopi itu. Semuanya digambarkan secara gamblang melalui lagu Sendal Jepit.
Selanjutnya, ada lagu Tak Mungkin Kusesali Pernah Tinggalkanmu, yang dibuat dalam dua versi, elektrik dan akustik. “Ini soal bertemu mantan pacar di timeline medsos, dan menertawakan tingkah lakunya di dunia maya,” ucap Topaz. Ia melanjutkan, yang disaksikan tokoh utama dalam lagu ini seakan menjadi afirmasi atas keputusannya mengakhiri hubungan terdahulu dengan sang mantan.
Masih mengkritisi fenomena yang terjadi di media sosial, lagu Sangdiva sebenarnya kisah nyata tentang selebgram yang pernah berpendapat bahwa sekolah tidak diperlukan, selama memiliki kecantikan fisik untuk “dijual”.
Di antara lagu-lagu penuh lirik bermakna, Fenomena Fenomenal juga membawa satu lagu dengan dominasi alunan piano, yaitu Median. “Lagu ini diciptakan oleh Yobbi Ananta sebagai engineer seluruh karya PTCW,” kata Banu.
Setiap komposisi lagu di EP Fenomena Fenomenal ini dikemas dengan musik yang kaya, tapi tetap melalui pilihan kata yang sederhana, sehingga mampu menyampaikan pengalaman maupun pesan berupa kritik sosial kehidupan di media sosial maupun dunia nyata. Mulai 1 September 2023, karya-karya Penny Tomlin Circus Wagon dalam Fenomena Fenomenal juga dapat dinikmati di Spotify.